Berdasarkan peneltian, lebih dari separuh warga Inggris mengaku bahwa password akun-akun mereka dapat ditemukan dengan mudah di internet dan mereka tidak pernah mengubah password-nya, kecuali apabila diperintahkan.
Perusahaan penawaran kredit Experian, memperingatkan jutaan orang membiarkan diri mereka terbuka untuk para penipu. Mereka menjadi terlalu santai akan informasi yang mereka taruh di situs-situs jejaring sosial. Demikian seperti dikutp dari Press Association, Senin (16/8/2010).
“Internet saat ini terbuka untuk diakses oleh siapapun, sebagaimana jumlah pengguna mereka semakin berkembang saat ini. Begitu pula jumlah orang-orang yang memakai internet untuk kejahatan. Para pengguna internet harus waspada akan informasi pribadi yang mereka taruh di internet,” ujar Pete Turner dari Experian, yang juga merupakan perusahaan pengelola layanan ProtectMyID untuk membantu pencegahan pemalsuan identitas.
Berdasarkan sebuah poling disimpulkan, tiga password yang sering digunakan yatu kota kelahiran, tanggal lahir, dan nama sekolah di masa kecil berada di daftar 10 informasi lengkap yang orang-orang masukkan di profil online mereka.
Survei yang mellibatkan 2.000 orang dewasa tersebuut menemukan jika 18 persen dari mereka akan menaruh informasi kota kelahiran mereka di internet, dan hanya 3 persen yang memberikan informasi yang sama kepada orang asing di telepon.
Kebanyakan satu dari empat orang, atau sekira 24 persen, akan menaruh nama sekolah mereka di internet. Sementara 1 persen orang akan memberitahukan informasi nama sekolah mereka ke orang asing di telepon, dan 27 persen akan memberitahukan tanggal lahir mereka di internet, dengan 23 persen akan memberitahukan informasi tanggal lahir mereka kepada orang asing di telepon.
Lebih dari 51 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka menggunakan password yang sama untuk semua akun mereka di internet. Polling tersebut juga menunjukkan bahwa 52 persen warga Inggris juga tidak pernah mengubah password mereka.
Sumber: MSN News